Generation Z dan Mental Health

 


Siapa Generasi Z?

Lahir dengan ponsel cerdas, internet, dan teknologi tepat di genggaman mereka, Generasi Z adalah yang harus diperhatikan.

Para ahli dan ahli demografi mengatakan bahwa Generasi Z adalah kelompok yang lahir dari tahun 1997 hingga sekitar tahun 2012, dengan akhir tahun untuk diperdebatkan seiring bertambahnya usia orang-orang tersebut.

Diperkirakan Gen Z menyumbang 61 juta orang di Negara Amerika Serikat. Kelompok ini telah tumbuh dalam waktu yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya, dan karenanya memiliki kehidupan dan harapan yang sangat berbeda di masa depan.

Generasi Z dan stress.

Gen Z merasa lebih stres tentang masalah ini daripada generasi lain, menurut penelitian. Mereka juga lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental dan fisik langsung sebagai akibat dari situasi yang membuat stres ini. Pekerjaan, tanggung jawab, waktu tidur, media sosial, dan dunia di sekitar mereka yang begitu beragam, banyak diantara yang “menindas” mereka, mudah dilihat mengapa Gen Z menghadapi stres yang lanjut.

Teknologi dan kesehatan mental.

Teknologi juga merupakan faktor langsung pada kesehatan mental Generasi Z. Teknologi dan media sosial memberikan perasaan terhubung, bahkan saat kita tidak benar-benar terhubung. Generasi ini melihat masalah di mana orang tua merasa mereka tidak menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka karena mereka terpaku pada ponsel mereka, dan sekelompok remaja yang sebenarnya berada berdekatan tetapi tidak melakukan apa pun interaksi bersama melainkan menatap ponsel mereka melihat media sosial.

Perasaan kemandirian yang ditawarkan teknologi ini sebenarnya dapat menyebabkan kesepian dan depresi bagi Gen Z karena berkurang interaksi social secara langsung yang apabila itu terus menerus dapat mempengaruhi mental dan pikiran mereka. Mereka adalah generasi  yang memiliki begitu banyak teknologi dan koneksi social di genggaman tangan mereka.

Statistik kesehatan mental Generasi Z.

Hanya 45% individu Generasi Z yang mengatakan kesehatan mental mereka baik, atau sangat baik. Itu 11% lebih sedikit dari generasi terdekat berikutnya. 91% dari Gen Z mengatakan bahwa mereka mengalami gejala fisik atau emosional karena stres dan penyakit mental dalam setahun terakhir, berdasarkan APA Stress Report di Amerika.

Bagaimana meningkatkan kesehatan mental.

Mencari bantuan dari seorang profesional adalah salah satu hal terpenting untuk meningkatkan kesehatan mental. Seorang profesional dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan mental, mengidentifikasi strategi dan sumber daya yang paling relevan lalu mencari solusi dari masalah tersebut.

Perawat terdidik dapat bekerja dengan Generasi Z untuk memberikan dampak positif pada kesehatan mental mereka. Meskipun mereka tidak dapat memberikan perawatan yang sama seperti ahli kesehatan mental, perawat tetap dapat membantu pasien meningkatkan penyakit mental mereka dengan berfokus pada kebutuhan fisik, seperti diet dan olahraga. Demikian pula, konselor yang  bekerja di sekolah dapat membantu siswa gen Z yang bersekolah belajar bagaimana mengatasi stres dengan efektif dan benar.

Strategi lain yang dapat membantu mengurangi stres dan kesepian, serta meningkatkan kesehatan mental adalah tidur yang cukup, menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga,  beri waktu beberapa saat untuk menjauh dari teknologi seperti gadget, aktivitas fisik yang memberi energi positif ke dalam tubuh dan berupaya menemukan cara untuk terhubung secara nyata dengan orang-orang di sekitar kita.

Sementara Generasi Z dihadapkan dengan stress dan penyakit mental, ada indikasi positif bahwa mereka sedang bekerja untuk mengatasi dan memperbaiki masalah ini, dilihat dari adanya beberapa gerakan untuk mengajak masyarakat untuk beberapa saat meninggalkan teknologi dan gadget mereka lalu berbaur dengan lingkungan sosial secara langsung, seperti yang dilakukan warga Perumahan Taman Kampus, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur yang mengadakan Gerakan No Gadget . Ini akan membantu membuat masa depan mereka, dan masa depan dunia, jauh lebih cerah.


Adhikara 58

Alif Wahyu Widi Adrian

Cluster 54


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Generation Z dan Mental Health"

Post a Comment