Buku Harian
"Eeeemmmmhhh.....Entahlah!"John pun sama,tak tahu apa kata yang pas untuk mengawalinya.
"Bagaimana jika kita awali dengan memperkenalkan nama kita masing-masing?Seperti namaku Lea dan dia pria bermuka pasaran itu adalah suamiku."Dan bla bla bla.... bagaimana?"
"Seperti siswa baru yang berdiri di depan kelas."
Lea menghela napas,Telunjuk di kepalanya."Aha!!!Bagaimana jika,malam itu hujang sangat deras..?"
"Seperti pembawa acara'berita cuaca' "
"Lantas apa?"
"Serahkan padaku!" John mengambil alih posisi Lea.Ditempelkan sepuluh jari pada tombol keyboard,dan mulai menekannya.
***
Masih terasa hangat di telapak tangan,saat aku dan Lea membuka pintu rumah baru kami yang terbilang mewah 7 tahun yang lalu.Tahun istimewa,dimana buah cinta kami berdua singgah ke dunia.
"John,kenapa barang-barangnya masih ada?Apa pemilik sebelumnya tidak tahu,kita akan menempatinya hari ini?"Tanya Lea bingung,melihat dalam rumah berisi semua barang pemilik sebelumnya.
"Kita membeli rumah beserta isinya," timpalku sembari menduduki sofa.
"Apa?Semua barang antik dan kualitas import ini?Semuanya?"
Aku bangkit dari sofa,lalu menghampiri Lea."Tentu Saja.Semuanya milik kita."Aku dekap Lea dari belakang sembari mengelus perutnya yang berisi."Dengan harga yang murah,"Lanjutku pelan dekat telinganya.
===
Malam pertama kami di rumah baru,lebih tepatnya dalam kamar,tak ada yang special.Pasalnya,Lea tengah mengandung sembilan bulan.Aku tak Tega.
"Lea,apa yang kau baca?"Aku melihatnya membaca sebuah buku usang.
"Buku harian.Tapi ada yang janggal,dua halaman awal kosong.Sementara halaman selanjutnya bercerita seperti di neraka,"jawab Lea.
Jarinya perlahan membuka lembar demi lembar buku tersebut.
"Sudahlah!Ayo tidur!"Ajakku kepadanya.Lea menutup buku itu,kemudian naik ke atas ranjang.Dia membisu dan terlihat seperti menahan rasa takut,"Kenapa?"Tanyaku,sejurus dengan tangan mendarat di tubuhnya yang terbaring.
"Tidak ada apa-apa."Ucaonya singkat.
Mata kami pun terpejam.Malam pertama terlewati bersama lelapnya tidur.
===
"John!John!Bangun,John!"Pagi sekali,Lea membangunkanku.
"Apa kau lupa?Ini hari minggu,"sahutku setengah sadar.Selimut kutarik lalu bersembunyi di dalamnya dari serangan udara dingin pagi hari.
"John,lihatlah!Buku harian ini aneh,"ujar Lea.
"Aneh kenapa?"Aku masih berada di balik selimut.
"Dua halaman yang kosong itu,kini tinggal satu halaman telah di isi,"tuturnya.
"Lalu?"
"Apa kau tidak merasa aneh?Siapa yang menulisnya?"Nada bicara Lea meninggi.
Aku terperanjat keluar dari dalam selimut."Coba aku lihat!"Aku mengambil buku harian itu dari tangan Lea.Lantas membukanya.
Sungguh mengherankan,semua lembarannya bercerita tentang kehidupan si penulis seolah berada di Neraka."Aku yakin,dia bodoh!"Celetukku.Buku itu kuserahkan kembali kepada Lea.Lalu meraih handphone di sebelahku.
"Kau mau menelpon siapa?"Tanya Lea yang setia membaca buku aneh itu.
"Pemilik rumah ini sebelumnya.Pasti mereka berdua tahu pemilik buku harian itu."Kutekan tombol handphone."Hallo!"|"Maaf mengganggu pagimu,Bob."
Sementara aku tengah berbincang dengan Bob di balik telepon,Lea justru terlihat serius membaca buku itu.Kedua mata terbuka lebar,pupil bergerak cepat,dan nafasnya sedikit tak teratur.
Perbincanganku dengan Bob berakhir dengan kejutan,"apa?Buku harian anakmu?Dia mati bunuh diri? | "terima kasih infonya,Bob.Maaf telah mengganggu?!"Aku sungguh tidak percaya. "Apa dia hanya menakutiku " pikirku kala itu.
"Kenapa?"Tanya Lea.
"Itu buku harian anaknya.Namanya Nathalie,dia..."tuturku terpotong oleh ucapan Lea,
"Mati bunuh diri,kan?"Jelas Lea.
Aku terdiam,kulit kening mengerut,pandangan terpaku pada Lea.
"Di halaman terakhir,tertulis nama 'Nathalie'.Isinya menceritakan bagaimana dia mati."
"Astaga!Jadi buku harian ini ditulis berawal dari halaman belakang buku?"
"M-mungkin,"pungkas Lea yang kemudian menjerit kesakitan.Kedua tangannya menyentuh perut.Bayi yang ada di dalamnya ingin keluar.
===
Segera aku membawa Lea ke rumah sakit.Proses persalinan berjalan lancar,Namun,Lea harus menginap beberapa hari di sana.Dia terlalu banyak mengeluarkan darah,itu yang dikatakan Dokter.
"Di mana anak kita?"Tanyaku yang tak sabar untuk melihatnya.
"Sedang bersama suster,"jawab Lea."Kamu pulang dulu ke rumah dan ambil segala keperluan selama aku menginap di sini!"Imbuhnya menyuruhku.
Pukul 8 malam aku kembali ke rumah untuk membawakan semua yang diperlukan Lea dan bayi kami.Di sela-sela sibuk mencari barang,tak sengaja aku melihat buku harian itu tergeletak di lantai.Buku itu kubuka.
===
Semua yang diperlukan telah siap dan masuk ke dalam mobil.Aku langsung tancap gas.
Sesampainya di rumah sakit,aku melihat bayiku berada di samping Lea.
"Lihat!Ayah sudah datang,"ucap Lea seolah dia berbicara dengan si bayi.Aku mendekat,kemudian kucium kening bayi itu.
"Lea,halaman buku harian itu telah terisi semuanya.Tak ada lagi halaman kosong."
"Apa isi ceritanya?"
"Bacalah sendiri!"Aku menyerahkan buku itu kepada Lea.
Lea membacanya serius.Sampai dia terkejut dengan isi cerita di halaman awal buku harian itu."Apa?Dia reinkarnasi?"
***
"Nah,sudah!Bagaimana tulisanku?Ujar John setelah menyelesaikan tugasnya.
"Aku tidak bisa menilai.Aku hanya bisa melihatnya.Dan tulisanmu terlihat jelek,"timpal Lea,terlalu jujur.
"Kau serius?"
"Sudahlah!Cepat posting!"
Tanpa ada sesi edit,John langsung mempostingnya.
"Yah!Bu!Aku pulang!"Seru perempuan kecil berseragam sekolah.Wajahnya terlihat lesu dan nampak kucel.
"Sayang,maaf kami lupa menjemputmu,"Lea merasa bersalah.Anaknya pulang sendirian.
"Gak apa-apa,Bu,"
"Bagaimana sekolahmu hari ini?Menyenangkan?"Tanya John.
"Seperti biasa,kebiasaanku mengawali tulisan dari belakang halaman buku,mendapat teguran dari Bu Guru."
"Jangan khawatir,kebiasaan itu lambat-laun pasti lenyap.Kau pasti bisa melenyapkannya,Nathalie!"Kalimat penyemangat dari Lea untuk si kecil 'Nathalie'.
0 Response to "Buku Harian"
Post a Comment